- Waqaf
Menurut bahasa, waqaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah, waqaf adalah memutuskan suara pada suatu kalimat dalam waktu tertentu, tidak begitu lama
Tanda-tanda waqaf
- : م Harus berhenti
- : طTempat yang sempurna untuk berhenti
- : جBoleh berhenti boleh diteruskan
- : زBoleh berhenti, lebih diutamakan diteruskan
- : صTempat berhenti, sebagai keringanan bagi orang yang memberhentikan
- : قف\ قلىBerhenti lebih utama
- : صلى Diteruskan lebih utama
- : ق Menurut satu pendapat, ditempat ini boleh berhenti (khilafiyyah)
- : لا Tidak boleh berhenti
- ك : Sama seperti waqaf sebelumnya
- : _Boleh berhenti pada salah satu tanda ini tetapi tidak boleh berhenti pada keduanya
- Ibtida’
Ibtida’ adalah memulai bacaan dari awal atau setelah berhenti di tengah bacaan. Ibtida’ berarti memulai bacaan yang dilakukan hanya pada perkataan yang tidak merusak arti dan susunan kalimat.
Pembagian Ibtida’, terbagi menjadi 4 macam yaitu:
- Ibtida’ Taam, yaitu memulai bacaan yang tidak ada hubungan dengan kalimat sebelumnya dari segi lafazh maupun makna.
Contoh : إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَاالذِّكْرَ وَإِنَّالَهُ، لَحَفِظُونَ
- Ibtida’ Kafi : memulai bacaan dari satu kalimat yang mempunyai hubungan arti dengan lafzh sebelumnya
Contoh
خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
- Ibtida’ Hasan adalah memulai bacaan dengan kalimat yang masih ada hubungan dengan sebelumnya, namun lafaznya bagus jika dimulai dengannya.
Contoh : مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ……
- Ibtida’ Qabih ialah memulai bacaan dengan kalimat yang merusak makna disebabkan sangat eratnya hubungan terhadap kalimat sebelumnya.
Contoh :- وَقَالَتِ الْيَُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِيْنَ