Dhabath adalah tanda-tanda khusus yang mengiringi huruf untuk menunjukkan khusus, sukun, tanwin, tasydid.
Istilah-istilah tanda baca (Dhabth), yaitu sebagai berikut:
- Fathah
Tanda baris satu di atas ( َ ). Cara membunyikan harakat yaiatu membuka rongga mulut dengan sempurna. Seperti vokal “A”. Contoh: كَيْفَ فَعَلَ
- Kasrah
Tanda baris satu di bawah ( ِ). Cara menyembunyikan harakat kasrah ialah menurunkan bibir bagian bawah seperti vokal “I”. Contoh: مِنْسِجِّيلٍ
- Dhammah
Tanda seperti wau di atas ( ُ). Cara menyembunyikan harakat dhammah yaitu monyongkan bibir dengan sempurna, seperti vokal “U”. Contoh حَتَّى زُرْتُمُ
- Fathatain
Tanda baris di atas double dua ( ً). Contoh مَعَا شَا أَوْتَا دً
- Kasrahtain
Tanda baris di bawah double dua ( ٍ). Contoh: هُمَزَةِ لُّمَزَةٍ
- Dhammahtain
Tanda seperti huruf wau di atas ( ٌ). Contoh: رَسُلٌ مُّبِينٌ – وَاَجْرٌ كَبِيْرٌ
- Sukun
Tanda baca mati ( ْ ). Contoh أَسْلَمْنَا
- Tasydid
Tanda huruf dabel ( ّ). Contoh جَنَّتٌ
- Mim Shagirah
Tanda bacaan iqlab (م ). Contoh صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ
- Ash- Shifrul Mustadir
(o) Tanda bulatan sempurna di atas huruf mad menunjukkan bahwa mad tersebut tidak dibaca panjang, baik sat washal/ disambung atau diwaqafkan.
Contoh: اُولٰۤىِٕكَ وَاُولٰۤىِٕكَ
- Ash-Shirful Mustatilul Qa’im
Tanda bulatan lonjong tegak: (o) diletakkan di atas huruf alif, huruf sesudah alif berupa huruf hidup, menunjukkan mad tersebut tidak dibaca panjang ketika washal, walaupun memenuhi syarat untuk dibaca mad.
Contoh: وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ – لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا
- Hurufush Shaghirah
Huruf kecil yang menunjukkan huruf tidak ditulis pada mushaf Ustmani, tetapi harus diucapkan/ dibaca.
Contoh Ayat Alquran:
- Q.S. 2: 2 لٰكِنَّا۠ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِرَبِّيْٓ اَحَدًا (( ا
- Q.S. 3: 78 …. يَّلْوٗنَ اَلْسِنَتَهُمْ ……. ( ( و
- Q.S. 7: 196 اِنَّ وَلِيِّ َۧ اللّٰهُ ( ( ي
- Q.S. 21: 88 وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ ( ( ن
- Tanda panjang) ( اۤ
Panjangnya lebih dari 2 harakat, 4/5/6 harakat.
Contoh: وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ – مِنَ السَّمَاۤءِ – وَمَآ اُنْزِلَ
- Tanda ini menunjukkan juz atau hizb
Contoh سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا
- Sujud tilawah (۩ ) tanda ini merupakan tanda sujud tilawah
Contoh وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَ۩
- Imalah ( ◊ )
Tanda kotak dengan posisi miring di bawah huruf ra’, menunjukkan ra’ tersebut harus dibaca imalah. Contoh بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا
- Isymam (◊ )
Tanda kotak dengan posisi miring terletak sebelum huruf nun, menunjukkan bacaan isymam. Contoh: قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّ۫ا عَلٰى يُوْسُفَ
- Tashil Baina Baina (●)
Tanda titik agak besar, terletak di atas hamzah ke 2, menunjukkan bacaan tashil baina baina. Contoh ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ
- Saktah ( س )
Huruf sin yang terletak di akhir huruf sebuah kata, menunjukkan bacaan saktah. Contoh: وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ
- Mad shilah thawilah هٗٓ ) (tanda huruf wau atau ya’ kecil di atasnya ada tanda panjang, menunjukkan bacaan mad shilah thawilah dengan panjang 2/4/5 harakat.
Contoh: وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ – يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٓ اَخْلَدَهۚ
- Huruf sin kecil di atas huruf shad (صۣ)menunjukkan bahwa huruf shad harus dibaca dengan bunyi huruf sin
Contoh: وَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
- Shadnya harus dibaca sin. Shadnya boleh dibaca dengan dua wajah:
- Boleh dibaca tetap dengan huruf shad
- Boleh dibaca dengan huruf sin
Contoh : اَمۡ عِنۡدَهُمۡ خَزَآٮِٕنُ رَبِّكَ اَمۡ هُمُ الۡمُصَۜيۡطِرُوۡنَؕ
- Shadnya tetap dibaca shad. Contoh: لَـسۡتَ عَلَيۡهِمۡ بِمُصَۜيۡطِرٍۙ
- Qalqalah (Memantul)
Menurut bahasa, qalqalah berarti bergerak dan gemetar. Menurut istilah, qalqalah ialah suara tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut.
Huruf-huruf qalqalah ada 5 yaitu:
ب- ج- د- ط- ق
Pembagian Qalqalah
Qalqalah terbagi menjadi 2, antara lain:
- Qalqalah sughra
Qalqalah sughra ialah jika huruf qalqalah bertanda sukun ashli. Pengertian qalqalah sughra yang lain, yakni apabila huruf qalqalah tersebut bersukun di tengah kalimat. Jadi dapat disimpulkan bahwa qalqalah sughra terjadi pada dua kondisi yaitu apabila huruf qalqalah bersukun ashli dan bersukun di tengah kalimat.
Contoh: وَالْعَدِيَتِضَبْحًا
- Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra ialah jika huruf qalqalah bersukun ‘aridh karena diwaqafkan. Dalam pengertian qalqalah kubra yang lain, yaitu apabila huruf qalqalah tersebut di akhir kalimat.
Contoh : قُلْهُوَاللهُ أَحَدْ
Dapat disimpulkan bahwa qalqalah kubra terjadi apabila huruf qalqalah:
- Bersukun ‘aridh karena diwaqafkan. Dengan kata lain, huruf ersebut asalnya berharakat tetapi menjadi bersukun karena dibaca waqaf.
- Bersukun di akhir kalimat.